Home / Pendidikan / Meleset.., Dana UN SMP "Disunat"
Meleset.., Dana UN SMP "Disunat"
DURI (KATAKABAR)- Ujian Nasional Kertas dan Pensil dan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat pendidikan SMP dan MTs secara nasional khususnya di Duri, Mandau dan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis baru akan dilaksanakan dipekan keempat April 2018.
Jadwal resmi dari kementerian pendidikan nasional, UN/UNBK tingkat SMP/MTs dilaksanakan serentak secara nasional mulai Senin, 23 April 2018 - Kamis, 26 April 2018 mendatang.
Kendati, jadwal UN/UNBK tingkat SMP sederajat masih Dua Pekan lamanya. Pemkab Bengkalis lewat Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis sudah menggelontorkan duit operasional ujian nasional yang sumbernya dari APBD Kabupaten Bengkalis Tahun anggaran 2018 sebesar Rp380 ribu per rombel pada Senin, 2 April 2018 lalu.
Dana itu lebih awal digelontorkan guna mendukung kelancaran dan suksesnya pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP/MTs khusus di Duri, Kabupaten Bengkalis di pekan ke Empat April 2018 nanti.
Tapi, niat baik Pemkab Bengkalis telah dinodai sekaligus mencoreng pendidikan di daerah Kabupaten Bengkalis khususnya di daerah Duri yang identik dengan Islam lantaran kuat dugaan dana bantuan UN SMP tersebut "Disunat" Rp10 Ribu per siswa peserta ujian nasional.
Menurut sumber katakabar.com yang layak dipercaya Kamis (5/4) siang, total duit yang cair dan diterima masing - masing sekolah tergantung jumlah rombel peserta ujian nasional.
"Dana UN sudah diterima masing-masing SMP pada Senin, 2 April 2018 langsung di potong sebesar Rp 10 Ribu per siswa".
Andai, jumlah peserta ujian nasional tingkat SMP sebanyak 3000 orang saja Tahun 2018 di Mandau dan Bathin Solapan dikali Rp10 ribu, totalnya mencapai Rp30 Juta.
"Bayangkan saja, bila jumlah peserta UN sebanyak 4000 orang, totalnya mencapai Rp 40 Juta".
Timbul pertanyaan, siapakah inisiator yang mengusulkan dana operasional UN SMP "disunat".
Dalam penelusuran katakabar.com Kamis (5/4/2018) siang, belakangan muncul nama Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah tingkat SMP di Dua Kecamatan, Mandau dan Bathin Solapan, Yanto S.Pd merupakan Kepala UPT Satuan Pendidikan SMPN 1 Mandau.
"Pemotongan dana UN tak ada dan tidak benar. Informasi itu tidak benar dan hoax", singkat Yanto S Pd kepada katakabar.com di ujung selulernya kemarin siang dengan nada tinggi.
Korwilcam Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Mandau dan Bathin Solapan, Drs Nasrizal kepada katakabar.com via selulernya kemarin siang mengatakan, dana operasional UN SMP Tahun 2018 bukan di potong. Kalau pun ada dana UN yang disisihkan dan diberikan kepada K3S oleh masing-masing kepala UPT satuan pendidikan sekolah berdasarkan kesepakatan antara pengurus K3S dan kepala SMP se Mandau dan Bathin Solapan.
"Siapa kepala UPT satuan pendidikan SMP yang keberatan. Beri tahu, biar saya panggil kepala UPT satuan pendidikan bersangkutan," ujarnya.
Sejak dulu kata mantan Kepala SMAN 1 Kecamatan Pinggir ini, sudah biasa dan lumrah terjadi peristiwa serupa dimana kepala sekolah memberikan sebagian dana UN kepada K3S untuk operasional pelaksanaan ujian.
"Itu sebabnya, dana UN SMP Tahun 2018 bukan di potong atau di sunat tapi dana merupakan hasil kesepakatan bersama antara K3S dan semua Kepala UPT satuan pendidikan tingkat SMP se Mandau dan Bathin Solapan," sebutnya.
Komentar Via Facebook :