Home / Hukrim / Demi Keadilan, Elidanetti Teriak Lantang Usut Tuntas Tragedi Km 50
Demi Keadilan, Elidanetti Teriak Lantang Usut Tuntas Tragedi Km 50
Jakarta, katakabar.com - Siang itu, memasuki pekan kedua Mei 2023. Matahari terik, cahayanya menusuk pori-pori, dan gedung-gedung menjulang tinggi angkuh dan sombong jadi saksi bisu aksi damai massa gabungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), FPI dan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) lainnya di depan Markas Besar (Mabes) Kepolisian Negara Republik Indnesia (Polri), Jakarta.
Di atas truk terbuka tampak tiga wanita paruh baya berpakaian muslimah ditemani sang merah putih berukuran sedang menari-nari ditiup angin jadi pelecut semangat juang bergantian menyuarakan kebenaran demi tegaknya keadilan yang mulai tercabik-cabik di republik ini.
Dari tiga wanita pemberani jadi orator aksi damai itu adalah Bunda Elida sapaan akrab Elidanetti SH.MH asal Duri, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau, beberapa tahun belakangan menapaki karir di ibu kota bersama praktisi hukum senior lainnya, yakni Eggi Sudjana dan lainnya, sambil memegang mikrofon suaranya lantang dan menggelegar membelah langit miminta keadilan ditegakkan kepada enam orang syuhada tragedi kilometer 50.
"Demi menegakkan keadilan kami dari prakrisi hukum, saya mewakili perempuan minta kerendahan hati mohonlah, enam orang anak kita meninggal kok didiamkan dan kok tidak usut," tegasnya berapi-api.
Menurut Bunda Elida, kalau mau usut gampang. Teroris saja dicari kemana-mana bisa kok ini tidak bisa, ada apa, ada apa ini! Jangan disimpan, dan jangan disembunyikan. Kalau orang islam dihukum mati dibunuh mati. Ini ada enam orang masyarakat meninggal, mohon Pak Kapolri, mungkin dengan mengusut tuntas kasus kilometer 50 sempurnalah jabatan anda. Semoga Allah membalas kebaikan anda.
"Usut tuntas kilometer 50! Takbir.., Takbir.., Takbir.., ucap Elidnetti SH.MH seraya menyeru massa ucapkan takbir.
Ditambahkan Elidaneti, jangan pernah takut menyuarakan kebenaran demi keadilan. Tragedi kilometer 50 mesti diusut tuntas aparat penegak hukum secara terang benderang biar tidak menjadi masalah dan menjadi beban bagi generasi berikutnya.
"Kita percaya aparat penegak hukum bakal menuntaskan kilometer 50, tidak hari ini, besok, lusa, minggu, bulan dan tahun cepat atau lambat proses berjalan sesuai aturan main yang berlaku." Semoga. sebutnya
Komentar Via Facebook :