Home / Ekonomi / Harga Program Sembako Melambung, KPM Menjerit di Timur Duri
Harga Program Sembako Melambung, KPM Menjerit di Timur Duri
Talang Muandau, katakabar.com - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjerit di sebelah Timur Duri, persisnya di desa Tasik Serai Barat, Kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis, Riau.
Lantaran harga program 'sejengkal perut'
(Sembako), dulu bernama Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) melambung.
Alih alih, Rupiah yang diterima tidak sebanding sembako yang diambil para KPM di E-Warung yang ditunjuk Dinas Sosial dan Bank BNI.
Masyarakat desa Tasik Serai Barat tercatat dalam daftar KPM program sembako sebanyak 121 Kepala Keluarga (KK).
Para KPM kecewa dan rada kesal, sebab merasa dirugikan saat menukarkannya dengan Sembako di E-Warung.
Padahal program sembako ini punya tujuan yang mulia, untuk mengurangi beban pengeluaran KPM lewat pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, sehingga dapat memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM serta meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah harga dan kualitas dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Tapi E-Warung diduga tak peduli dengan tujuan mulia tadi. Bahkan diduga
melanggar aturan yang ada. Lantaran membagikan Gula, Minyak Goreng serta deterjen tidak tertuang dalam jenis bahan pangan dalam program Sembako.
Sejumlah KPM menjelaskan, masing masing KPM terima program sembako 5 bulan.
Periode Januari dan Februari 2020, Rp300 ribu per KPM dan periode Maret hingga Mei 2020, sebesar Rp600 ribu.
Saat ditukarkan ke program sembako, nilai rupiahnya cuma sebesar Rp900 ribu. Harga sejumlah jenis barang mahal dibanding dengan harga di pasaran.
"Kalau ditotal barang yang dapat tidak sesuai dengan dengan duit Rp900 ribu, seperti minyak goreng merk Palmata, di warung warung biasa harganya Rp12 ribu per liter, harga yang di e- warung Rp20 ribu per liter. Jelas tak sesuai," ujar salah satu KPM tak mau ditulis namanya.
Seorang Ibu Rumah Tangg (IRT), PKM lainnya mengaminkan warga yang tak mau ditulis namanya. Harga ikan jenis Gembung diprogram sembako Rp50 ribu per kilogram, di pasaran harga ikan jenis sama hanya kisaran Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
"Begitu pula harga sayur, tahu, tempe lebih mahal dari pasaran."
Kami, para KPM cuma berharap ke depan, ada perubaha. E-Warung jangan mencari keuntungan besar dari program sembako ini, sebab program tujuannya untuk membantu masyarakat yang ekonomi lemah, seperti kami ini", jelasnya.
Joni Iskandar selaku
Agen BNI 46 Marwah Sembako E-Warung desa Tasik Serai Barat, Joni Iskandar kepada awak media mengatakan, mengenai sejumlah jenis sembako tidak sesuai dengan nilai uang yang diterima sejumlah KPM.
"Saya berjualan, mesti mencari untung dari dari program sembako sebagai upah," ujarnya.
Kata Joni, saya ambil keuntungan dari program sembako cuma kisaran Rp147 ribu per KPM, dari uang Rp900 ribu selama lima bulan, dua kali penyaluran sebagai uang gesek dan modal.
"Kami wajar mengambil keuntungan dari program sembako, sebab tidak punya gaji dan tanam modal dulu."
Soal jenis barang program sembako, seperti Gula Pasir, Minyak Goreng serta lainnya berdasarkan permintaan
"Salah saya sudah memberi jenis barang di luar ketentuan, tapi sesuai permintaan KPM," ceritanya.
Berikut jenis barang dan rincian harga yang didapat KPM dari E-Warung Marwah Sembako senilai Rp900 ribu, Beras 40 kilogram × 13.000 = Rp520 ribu, Telur 2 papan @48.000 = Rp96 ribu, Ikan jenis Gembung 1 kilogram Rp50 ribu, Minyak Goreng 3 kilogram @20.000 totalnya Rp60 ribu.
Seterusnya, Gula pasir 4 kilogram @20.000 totalnya Rp80 ribu, Deterjen totalnya Rp30 ribu, Bubuk teh 2 kotak @6.000 total Rp12 ribu dan Sayur tahu+tempe+kangkung total Rp25 ribu.
Komentar Via Facebook :