Home / Nasional / Ketua DP Apksindo Sebut Tiga Persoalan Petani 'Emas Huijau' di Indonesia
Ketua DP Apksindo Sebut Tiga Persoalan Petani 'Emas Huijau' di Indonesia
Jakarta, katakabar.com - Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Moeldoko mengeskan, ada tiga persoalan saat ini yang dihadapi petani kelapa sawit Indonesia.
Menurut Muoldoko, persoalan pertama produktivitas perkebunan sawit rakyat yang masih rendah. Kata Moeldoko, produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit perkebunan rakyat masih berkisar 0,6 ton hingga 1,2 ton per hektar per tahun 2,8 ton hingga 3,4 ton per hektar.
Sedang, produktivitas kebun korporasi menghasilkan 4,2 ton hingga 4,5 ton Crude Palm Oil (CPO) per hektare per tahun.
Persolan kedua ujar Moeldoko, di Special Dialogue CNBC Indonesia, kemarin, berkaitan dengan status lahan petani lantaran masih banyak yang masuk dalam kawasan hutan katanya di Special Dialogue CNBC Indonesia.
Persoalan ketiga jelas Moeldoko, keberlanjutan usaha. Disebutkannya, untuk memicu peningkatan produktivitas, pemerintah mencanangkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Rapi, capaian PSR masih 280.620 hektar setara 56 persen dari target tahap I, yakni seluas 500 ribu hektar.
Kendala terbesar program ini adalah masih banyaknya perkebunan sawit rakyat yang masuk kawasan hutan.
Nah, untuk menangani perkebunan dalam hutan, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) kelapa sawit.
Satgas ini bertugas melakukan perbaikan, pembaharuan data serta perbaikan tata kelola dan melakukan verifikasi perizinan usaha," bebernya.
Soal keberlanjutan usaha, pemerintah menerapkan kebijakan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Selain beberapa upaya itu, pemerintah melakukan penguatan hilirisasi," tandasnya.
Komentar Via Facebook :