Home / Hukrim / Kisah Tragis Mualaf Rohul (1)
Kisah Tragis Mualaf Rohul (1)
Rambah (katakabar) - Perempuan 32 tahun ini langsung histeris saat menengok suaminya Abdulrahman 35 tahun terbujur bersimbah darah di salah satu ruangan poliklinik milik PT. Sawit Asahan Indah (SAI) di kawasan Rambah Samo Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
"Siapa yang membawa ke sini???" Butet Boru Simanjuntak ini bertanya ke petugas klinik yang ada di ruangan itu. Air matanya terus berjatuhan.
"Supir sama kernet, Kak. Tapi mereka pergi, katanya mau menjumpai kakak," salah seorang petugas yang ada di ruangan itu menjawab.
Butet yang warga Sangkir Indah Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rohul itu baru sampai di sana hampir setengah jam setelah Abdulrahman dibawa ke poliklinik itu. Dia ditemani Kepala Desa Sangkir Indah, Arsani.
Sampai pun, Butet tak bisa lagi berkomunikasi dengan Abdulrahman lantaran sudah pingsan sejak dibawa ke poliklinik itu.
Meski tidak sadar, darah masih terus mengucur dari tengkuk Abdulrahman. Kondisi inilah yang membikin Butet khawatir. Apalagi poliklinik pun sudah angkat tangan dan menyarankan untuk segera dirujuk.
Butet coba meminta arahan Syahrul, Community Development Officer (CDO) PT SAI, soal suaminya itu, kemana akan dirujuk. Tapi tidak direspon.
Alhasil, Butet mau suaminya dibawa ke RS Awal Bros Ujung Batu setelah Arsani mengatakan supaya Butet tidak usah memikirkan soal biaya. "Biar saya yang menanggulangi," begitu kata Arsani.
Setengah jam perjalanan, Abdulrahman sudah tiba di Awal Bros. Apes, rumah sakit ini angkat tangan. Dari sana, Abdulrahman kemudian dibawa ke RS Surya Insani Pasir Pangaraian, sekitar setengah jam dari Awal Bros itu.
Di sini, tangis Butet pun meledak, sebab Abdulrahman ternyata sudah tiada.
Begitulah kisah yang dialami Butet lima hari lalu, persis setelah suaminya ditimpa buah kelapa sawit yang jatuh dari mobil truk milik PT SAI di penurunan jalan lintas Rambah Samo-Sangkir Indah.
Kemarin, sumber katakabar.com cerita bahwa sore 18 November 2017, Abdulrahman yang bekerja di kebun sawit orang di Bukit Juragan Desa Rambah Samo, pulang ke rumahnya di Desa Sangkir Jaya pakai sepeda motor.
Di pertengahan jalan, persis di penurunan jalan, dari arah berlawanan datang truk berkecepatan tinggi dengan muatan TBS yang menggunung. Begitus selisi jalan, satu Tandan Buah Segar (TBS) --- setelah ditimbang ternyata seberat 43 kilogram --- jatuh dan menimpa kepala Abdulrahman.
Ayah tiga anak ini langsung terjungkal bersama sepeda motornya. Darah kemudian mengucur deras dari tengkuk lelaki ini.
Tahu ada orang terjungkal, mobil truk tadi berhenti. Sopir dan kernet langsung menolong ayah tiga anak ini dan membawanya ke poliklinik PT SAI. Bersambung...
Komentar Via Facebook :