Home / Kesehatan / Komisi IV DPRD Bengkalis Sisir Ruangan RSUD Mandau
Monitor Ketersediaan Obat dan Oksigen
Komisi IV DPRD Bengkalis Sisir Ruangan RSUD Mandau
Duri, katakabar.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau, pada pekan pertama Oktober 2021 lalu.
Di sana, para legislator yang membidangi kesehatan itu melakukan monitoring dan pemantauan soal ketersediaan obat-obatan dan oksigen yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis, Febriza Luwu bersama anggota diterima dan disambut Direktur RSUD Kecamatan Mandau, dr. Chairiah, Kepala Bidang dan beberapa kepala UPT Puskesmas di beberapa Kecamatan yang ada di Kecamatan Mandau.
Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis satu per satu sisir dan kunjungi ruangan di RSUD Mandau, meliputi ruang informasi dan pendaftaran, ruang tunggu, ruang kelas I, II dan III, ruang VIP, serta ruang operasi yang baru dibangun.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis Febriza Luwu mengatakan, Komisi IV sangat mensupport apa yang menjadi kegiatan di rumah sakit. Tidak cuma rumah sakit di Mandau, tapi semua rumah sakit dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis.
“Komisi IV dalam hal ini perlu memperhatikan program RSUD Kecamatan Mandau ke depan, baik ketersediaan sarana dan prasarana penunjang rumah sakit maupun ketersediaan oksigen. Itu perlu guna antisipasi melonjaknya penanganan pasien Covid 19, serta penanganan pasien dengan penyakit lainnya."
Untuk obat-obatan, ada laporan pasien diminta untuk membeli obat di luar. Kami mau dengar penjelasan dari pihak rumah sakit.
Komisi IV menunggu gebrakan-gebrakan maupun program-program, serta inovasi yang dilakukan pihak RSUD Mandau untuk menunjang dari keinginan masyarakat terutama pada pelayanan yang baik, sopan dan ramah kepada pasien sehingga memberikan sedikit kesembuhan pasien yang datang berobat ke RSUD Kecamatan Mandau, ujarnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan biasa disapa Icha memberikan apresiasi kepada RSUD Mandau atas kerja samanya dengan Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru untuk pengadaan alat PCR Covid 19 untuk mempermudah pelayanan masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya masyarakat Kecamatan Mandau.
“Selama ini tes PCR harus dikirim lebih dulu ke Pekanbaru, dengan tersedianya alat tes PCR yang mau di Launching dalam waktu dekat ini bakal mempermudah pasien untuk memeriksa dan menunggu hasil tes hanya dalam waktu lebih kurang 4 jam. Saya berharap kerja sama ini berkelanjutan dengan RSUD Bengkalis," pintanya.
Anggota Komisi IV, Firman meminta kepada Direktur RSUD Kecamatan Mandau untuk berperan aktif dalam memberikan masukan dan menyampaikan keluhan maupun kekurangan yang ada di rumah sakit, salah satunya alat scan yang selama ini menjadi kekurangan di RSUD Kecamatan Mandau sehingga nantinya kami bisa mengusulkan dan menjadi prioritas di APBD 2022, harapnya.
Wakil Ketua Komisi IV, Zahraini menimpali, beberapa hal sebagai pembanding, salah satunya jumlah pasien di RSUD Kecamatan Mandau per tahunnya, perbandingan jumlah pasien dengan ketersediaan obat, serta BPJS.
“Soal pelayanan rumah sakit menjadi poin penting dalam memberikan kesembuhan pasien terutama tim medis maupun perawat, bagaimana cara mendidik perawat dalam memberikan pelayanan terbaik, mulai dari keramahan, kesabaran hingga profesionalitas dalam memberikan pelayanan kepada pasien," imbaunya.
Direktur RSUD Kecamatan Mandau, dr. Chairiah menjelaskan, mengenai obat yang berbayar. Setiap pasien yang datang berobat diberikan 3 jenis obat yang disediakan pihak rumah sakit dengan harga Rp18 ribu untuk 1 obat, bisa saja harganya Rp500 Ribu hingga Rp1 juta, tapi pemerintah memberikan kemudahan bagi pasien yang datang berobat cukup membayar Rp18 ribu.
“Soal adanya pasien membeli obat di luar, itu permintaan dari pasien untuk membeli obat bagus di luar bukan berarti pihak rumah sakit yang menganjurkan untuk berbayar di luar dari harga obat yang telah ditetapkan."
Untuk ketersediaan oksigen, hingga saat ini cukup terpenuhi dan belum ada pasien yang meninggal disebsbkan kekurangan oksigen, ceritanya.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Mandau, drg. Armen Sihotang menambahkan, Jumlah kunjungan pasien di RSUD Kecamatan Mandau untuk rawat jalan tahun 2020 sebanyak 93.773 orang dan rawat inap sebanyak 6.797 orang.
Pada tahun 2022, RSUD Mandau bakal sapkan oksigen genarator dalam memenuhi kebutuhan dan ketersediaan oksigen sehingga dapat mengantisipasi kalau terjadi lonjakan kasus Covid 19. Untuk meningkatkan keterampilan medis dan paramedis, skill dan lain-lain, di tahun 2022 pihak RSUD Mandau bekerja sama dengan Rumah Sakit Awal Bross dalam memberikan pelatihan sehingga nantinya pelayanan RSUD Mandau menjadi lebih baik lagi.
Soal limbah, RSUD Mandau bakal membuat terobosan baru di tahun 2022 nanti, yakni pengolahan limbah menjadi limbah domestik. Saat ini limbah tersebut dikelola pihak ketiga, dengan adanya terobosan bakal membuat limbah menjadi steril dan aman bagi lingkungan, sebutnya.
Komentar Via Facebook :