Home / Riau / Wow, Jatah DBH Kelapa Sawit Provinsi Riau Rp83,13 Miliar
Wow, Jatah DBH Kelapa Sawit Provinsi Riau Rp83,13 Miliar

Provinsi Riau kebagian Rp83,13 miliar DBH perkebunan kelapa sawit 2023 ini. Foto Sah.
Pekanbaru, katakabar.com - Provinsi Riau dapat jatah Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa Sawit terbesar dibanding provinsi lainya sebagai penghasil 'emas hijau' julukan lain dari tanaman kelapa sawit.
Nominal DBH kelapa sawit tahun 2023 ini diterima 'Bumi Lancang Kuning' nama lain dari Provinsi Riau Rp83,13 miliar.
Itu buah upaya dan kerja bersama Gubernur Provinsi Riau, H Syamsuar beserta kepala daerah di Indonesia memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit bisa terwujud.
Pemerintah Pusat (Pempus) lewat Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mulai menggelontorkan Dana Bagi Hasil (DBH) perkebunan kelapa sawit kepada 350 daerah penghasil.
Dari total nilai transfer Rp3,4 triliun per September hingga penghujung Desember 2023 nanti, Provinsi Riaupenerima terbesar DBH kelapa sawit. Di mana besarannya Rp83,13 miliar, disusul Sumatra Utara Rp74,86 miliar, dan Kalimantan Barat Rp65,66 miliar.
Gubernur Provinsi Riau, H Syamsuar sambut antusias kabar baik itu. "Ini perjuangan bersama para gubernur, khususnya daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia," ujarnya dilansir dari laman website resmi Pemprov Riau, pada Minggu (17/9).
Kata mantan Bupati Kabupaten Siak ini, keberhasilan ini bentuk perjuangan bersama para gubernur daerahnya penghasil kelapa sawit di Indonesia.
DBH perkebunan kelapa sawit bakal dicairkan tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 91 tahun 2023 sudah diteken Menkeu RI pada 8 September 2023 lalu.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 14,99 juta hektar pada 2022. Di mana seluas 2,86 juta hektar setara 19 persen ada di Provinsi Riau. Lantaran itu, Provinsi Riau tercatat provinsi utama penghasil kelapa sawit di Indonesia.
Lalu, disusul Kalimantan Barat di urutan kedua dengan perkebunan kelapa sawit seluas 2,01 juta ha. Ketiga Kalimantan Tengah yang memiliki perkebunan kelapa sawit sebesar 1,84 juta ha.
Berikut 10 provinsi yang mendapatkan DBH sawit, Provinsi Riau Rp83,13 miliar, Sumatra Utara Rp74,86 miliar, Kalimantan Barat Rp65,66 miliar, Kalimantan Tengah Rp60 miliar, Sumatera Selatan Rp51,2 miliar.
Berikutnya, Kabupaten Ketapang Rp48,3 miliar, Kotawaringin Timur Rp46,48 miliar, Provinsi Kalimantan Timur Rp43,4 miliar, Kabupaten Rokan Hilir Rp39,3 miliar, dan Provinsi Jambi Rp38,33 miliar.
Walau sudah jelas jatah yang diterima, Gubernur Provinsi Riau bakal membicarakan kembali bersama kepala daerah penghasil kelapa sawit lainnya di Indonesia.
"Nanti bakal ada lagi perbincangan bersama para gubernur penghasil kelapa sawit dengan menteri keuangan. Hasil didapat sesuai dengan potensi daerah masing-masing," jelasnya.
Soal berapa besaran idealnya mesti diterima Riau sambung Syamsuar, belum bisa dipastikan. Lantaran, pusat sendiri tidak pernah melibatkan daerah penghasil soal perhitungan DBH kelapa sawit.
"Kita belum tahu berapa idealnya, sebab kita tak pernah diajak berhitung. Seperti apa, bagaimana formulanya," tegasnya.
Harapannya pusat lebih terbuka terkait DBH kelapa sawit ini. Apa yang sudah diperjuangkan bersama kepala daerah penghasil kelapa sawit mengenai DBH ini bisa sesuai dengan harapan.
"Tapi, kita harapkan ada keterbukaan dari pusat. Biar daerah pun tahu hitungannya seperti apa, agar kita dapat mencapai hasil yang diharapkan," sebutnya.
Komentar Via Facebook :