Home / Nasional / Konsultasi Publik Kaji Amdal Dulu Baru Dirikan Pabrik Kelapa Sawit
Konsultasi Publik Kaji Amdal Dulu Baru Dirikan Pabrik Kelapa Sawit

Konsulatasi kajian Amdal di Kecamatan Sungai Menang sebelum bangun PKS. Foto Ist.
Kayuagung, katakabar.com - PT Selatan Jaya Permai (SJP) berencana membangun perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kecamatan Sungai Menang dan Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Tapi sebelum niatnya dilaksanakan, perusahaan melakukan konsultasi publik dan sosialisasi mengenai studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) lebi dulu di Kantor Camat Sungai Menang.
Rapat dipimpin oleh
Camat Sungai Menang, Syawal Harahap MSi yang pimpin rapat, dihadiri berbagai pihak termasuk perwakilan dari PT SJP, PT Alam Indo Lestari (AIL), tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kepala desa dari beberapa desa terkait.
Rangkaian acara konsultasi publik mencakup pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, doa, sambutan dari Camat Sungai Menang, penyampaian program pendirian PKS oleh PT SJP, penyampaian materi Amdal konsultasi publik oleh PT AIL, diskusi dan tanya jawab.
"Kegiatan ini bagian dari proses studi Amdal yang berkaitan dengan rencana pendirian PKS di wilayah empat Desa, meliputi Desa Gajah Mati, Desa Sungai Ceper, Desa Sungai Pasir, dan Desa Sungai Somor," kata Syawal awali sambutannya.
Meski pabrik direncanakan di Desa Gajah Mati sebutnya, empat desa diundang lantaran kegiatan perkebunan kelapa sawit PT SJP bakal melibatkan empat desa tersebut.
"Para kepala desa dari empat desa nyatakan dukungan rencana pembangunan PKS oleh PT SJP. Tapi, mereka meminta beberapa hal, seperti prioritas penerimaan tenaga kerja dari desa-desa terkait, pembangunan infrastruktur jalan, harga standar nasional untuk hasil pertanian masyarakat, dan manajemen limbah cair dari pabrik agar tidak mencemari lingkungan sungai," jelasnya.
PT AIL mitra PT SJP memberikan komitmen untuk mendukung permintaan masyarakat, seperti prioritas penggunaan tenaga kerja dari keempat desa, perbaikan infrastruktur jalan, serta manajemen limbah cair yang bertanggung jawab.
"Konsultasi publik ini bagian dari upaya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengembangan proyek, serta untuk memastikan dampak lingkungan dari proyek ini dikelola dengan baik guna kepentingan bersama," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :