Home / Tekno / Membobol Sumbatan Minyak Bumi Pakai Minyak Sawit
Grant Riset Sawit
Membobol Sumbatan Minyak Bumi Pakai Minyak Sawit
Saat ini, 78% isi sumur minyak bumi di Indonesia ternyata sudah deplated alias habis. Yang masih berisi, 46% adalah sumur minyak dengan isi heavy oil atau parafinik. Inilah yang membikin lubang sumur, pipa dan peralatan produksi tersumbat oleh wax (lilin).
Tapi yang semacam ini kayaknya akan segera teratasi. Sebab Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - IPB University telah menemukan formulanya.
Formula itu kemudian dinamai Surfaktan Metil Ester Sulfonate (S-MES 5%). Larutan oil based surface active agent (surfaktan) 5% dalam solvent campuran xylene : solar (1:1) ini bisa mendapatkan oil recovery hingga 46,7% IOIP.
Sementara kalau cuma pakai solvent yang biasanya surfaktan berbasis petrokimia, sudahlah sebagian besar diimpor dari luar negeri, hanya bisa menghasilkan oil recovery sebesar 29.0% IOIP.
Adalah Profesor Erliza Hambali yang memimpin penelitian terkait S-MES 5% ini di ladang minyak Kawengan di Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang membiayai penelitian itu dalam program Grant Riset Sawit (GRS). Hasil riset ini telah dibukukan pada 2019 silam.
Scale up miniplant proses produksi oil based surfaktan dari minyak sawit kapasitas 1-3 ton/hari malah sudah dihasilkan.
Dalam laporan singkatnya di GRS 2019, Erliza cerita bahwa lapangan minyak Indonesia yang jumlahnya 629 lapangan, 73% adalah lapangan minyak tua.
Lapangan minyak tua ini masih mengandung residual oil sekitar 65%. Sayangnya, residual oil itu enggak bisa diproduksi optimal lantaran teknologi saat ini belum mumpuni.
Sudahlah lapangan minyak tua, sejumlah lapangan itu ternyata penghasil heavy oil --- minyak berat --- yang kental dengan wax.
Produksi heavy oil ini mencapai 384.000 barel per hari. Angka ini setara dengan 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Nah, biar produktifitas lapangan minyak tua tadi bisa ditingkatkan, perlu ada chemical yang mumpuni dan renewable resources.
"Salah satu chemical yang bisa dipakai adalah surfaktan berbasis minyak sawit menggunakan teknik stimulasi matrix," katanya.
Yang jelas kata Erliza, dengan memakai S-MES 5% ini, biaya produksi akan lebih ekonomis.
Komentar Via Facebook :