Home / Sawit / Pelatihan ISPO, Ini Harapan Petani Kelapa Sawit di Jambi
Pelatihan ISPO, Ini Harapan Petani Kelapa Sawit di Jambi

Foto Istimewa/katakabar.com.
Jambi, katakabar.com - Total 50 otamg petani kelapa sawit dari tiga kabupaten, meliputi Tanjungjabung Barat, Sarolangun, danTebo ditambah 50 orang Fasilitator Daerah (Fasda) dari 8 kabupaten, yakni Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Batanghari, Sarolangun, Merangin, Bungo dan Tebo, ikuti pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan beberapa rangkaian materi.
Yayasan Setara Jambi yang gelar pelatihan audit internal ISPO dan Pelatihan untuk Pelatih (training of trainers) Sawit Berkelanjutan (ISPO-RSPO) selama 5 hari dari 13 hingga 17 November 2023 di V Hotel, Kota Jambi.
Staf Yayasan Setara Jambi, Riki Saputra mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk melahirkan trainer baru dari kalangan petani yang mampu melatih petani lainnya.
“Tertuang di dalam Permentan Nomor 38 tahun 2020, ada syarat satu lembaga petani minimal ada satu orang telah mengikuti pelatihan untuk pelatih dan teregistrasi," ujar Riki, kemarin, dilansir dari laman elaeis.co, pada Sabtu (18/11).
Kalau di RSPO tidak ada, kata Riki, lantaran itu nanti peserta yang sudah terlatih ini diharapkan bisa melatih petani lainnya.
Dijelaskannya, peserta pelatihan dibagi 4 kelas dan menerima beberapa materi secara estafet. Mulai dari materi tentang Kepatuhan terhadap Undang-undang dan Peraturan, Good Agriculture Practice, Pengelolaan Lingkungan hidup dan SDA Hayati, Transparansi, Teknik Audit ISO 19011:2018, Identifikasi HCV di lahan kelapa sawit pekebun swadaya, hingga soal Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3).
“Pematerinya ada dari Ditjenbun, Disbun Provinsi Jambi, Mutu Institute, ada dari Disnaker soal K3, dan ada dari Setara juga,” tuturnya.
Salah seorang petani peserta pelatihan, Sulamto, merespon baik agenda kegiatan ini. Harapannya, proses sertifikasi ISPO nantinya dibantu untuk lebih mudah dan terus didampingi.
"Kami mendapat pengetahuan baru. Kegiatan ini terus berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini," harap petani dari Tebo ini.
Kami minta agar proses dipermudah, tambah Sulamto, mohon dibantu dinas perkebunan, sebab biasanya urusan administrasi di Disbun agak rumit.
Komentar Via Facebook :