Home / Serba Serbi / Merayu Masyarakat Budidaya Jamur Media Tumbuh Limbah Sawit
Merayu Masyarakat Budidaya Jamur Media Tumbuh Limbah Sawit

Masyarakat diajak budidaya jamur media tumbuh limbah sawit. Foto Ist.
Jambi, katakabar.com - Tim mahasiswa Universitas Jambi (Unja) yang tergabung dalam Program Inovasi Desa (Pro-IDe) di Desa Jati Mulyo, Kabupaten Tanjung Jabung Timur melaksanakan kegiatan angkat tema, ‘Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Sawit yang Dibudidayakan Menjadi Jamur’.
Limbah organik dari kelapa sawit yang digunakan berupa Lignoselulosa yang terdapat pada bagian Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).
Tim Pro-IDe beranggotakan 10 orang mahasiswa, meliputi Dian Fladiko Pandiangan, M. Hasby Hasidqy, Juprizal, Viga Aprilia Putri, Robiatul Adawiyah, Deslina Safitri, Ayu Wiranti (Prodi Pendidikan Kimia), Anggi Marviany dan Annisa Ibrahim (Prodi Pendidikan Biologi), serta M Ikhsan Khairullah (Prodi Pendidikan Sejarah).
Usaha budidaya jamur bisa dijadikan salah satu pilihan alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat di desa tersebut. Apalagi diikuti dengan pengembangan dan budidaya berbagai produk olahan sehingga mampu memberikan nilai tambah (value added) baik dari aspek finansial maupun kesempatan kerja dan berusaha.
Usaha budidaya jamur tiram menggunakan modal relatif kecil dan terjangkau dengan teknologi tepat guna, murah dan sederhana sehingga dapat dilakukan seluruh lapisan masyarakat termasuk petani setempat.
Budidaya jamur fleksibel sehingga dapat dilakukan siapa saja, di mana saja, dan tidak mengenal musim, serta dapat dijalankan dalam skala rumah tangga/kecil.
Jamur ini memiliki waktu panen yang singkat, hanya butuh waktu 1,5 bulan sudah dapat dipanen hasilnya dan tidak membutuhkan biaya pakan, obat-obatan, dan pupuk.
Menurut, Dian Fladiko Pandiangan sebagai perwakilan tim Pro-IDe, motivasi, persiapan, dan harapan timnya dalam kegiatan yang dimulai September 2023 lalu dan dijadwalkan selesai Desember 2023 nanti
“Saya tertarik dengan kegitan ini, di mana dengan adanya kegiatan ini banyak pembelajaran yang telah didapat. Persiapan yang kami lakukan membuat dan mempersiapkan berkas proposal yang telah diajukan kepada dosen pembimbing," kata Dian lewat rilis Humas Unja, dilansir dari laman elaeis.co, pada Sabtu (11/11).
Harapannya, tambah Dian, proses pembuatan jamur ini dapat berkembang dan tidak berhenti hingga Desember 2023. Tapi dapat dilanjutkan masyarakat desa setempat.
Minarni MSi sebagai dosen pembimbing mengatakan, rasa bangga dan mengutarakan harapannya.
“Apresiasi saya atas semangat mahasiswa dari Pro-IDe ini, sebab punya ide dan pantang menyerah untuk membudidayakan limbah TKKS dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara membudidayakan limbah menjadi media pembiakan jamur," tuturnya.
Kegiatan ini, harap Minarni, dapat menghasilkan baglog atau tempat media tumbuh jamur yang dapat meningkatkan nilai jual dari jamur tiram yang dihasilkan.
"Jamur tersebut mudah-mudahan bisa dimanfaatkan menjadi suatu produk yang dapat dipasarkan seperti yang sudah direncanakan, yakni salad jamur, abon jamur, jamur crispy, nugget jamur, dan minuman jamur,” sebutnya.
Komentar Via Facebook :