Home / Ekonomi / OJK Dorong Peningkatan Akses Pendanaan Kelompok Petani Sawit di Riau
OJK Dorong Peningkatan Akses Pendanaan Kelompok Petani Sawit di Riau
![OJK Dorong Peningkatan Akses Pendanaan Kelompok Petani Sawit di Riau](https://www.katakabar.com/foto_berita//news_1679116245.jpg)
Foto Ist/katakabar.com.
Kampar, katakabar.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus dorong peningkatan pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani, khususnya perkebunan kelapa sawit dengan skema yang inovatif dan mudah sehingga bisa meningkatkan kualitas dan harga produk kelapa sawit yang dihasilkan.
"Komitmen OJK terus dorong pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani, khususnya perkebunan kelapa sawit," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat bertemu dengan para petani perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau pada Jumat (17/3).
Kegiatan peninjauan kebun kelapa sawit itu dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Riau Kepri (BRK) Syariah dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kelompok petani kelapa sawit dan perusahaan kelapa sawit sebagai kelanjutan komitmen mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat.
“Kami terus dukung dan fasilitasi pendanaan seperti ini. Kami harapkan dari anggota perbankan lainnya mengambil peran serupa melalui penyaluran dan dukungan pembiayaan bagi kredit pertanian dan perkebunan lainnya,” kata Mahendra seperti dilansir dari laman website resmi Pemprov Riau, pada Sabtu (18/3).
Peran industri kelapa sawit lanjut Mahendra, salah satu komoditas strategis yang turut menopang perekonomian Indonesia khususnya pada saat krisis sebagai dampak pandemi yang lalu.
“Nilai strategis dan kontribusi besar dari sawit, yakni untuk menopang daya tahan kemajuan Republik Indonesia,” bebernya.
Diketahui, penyaluran kredit atau pembiayaan oleh BRK Syariah dan BRI diberikan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V dan Koperasi Pemasaran Karya Sawit Padjajaran, PTPN V dan Koperasi Produsen Subur Makmur Lestari, serta PT Ujung Tanjung Sejahtera dan Kelompok Tani Bangkit Bersama.
Ketua Kelompok Tani Bangkit Bersama, Rahmat sampaikan apresiasi atas kemudahan akses pembiayaan yang diberikan.
“Kami selaku ketua kelompok tani merasa bangga dan senang sekali bisa meneruskan peremajaan sawit rakyat,” jelasnya.
Ketua Koperasi Pemasaran Karya Sawit Padjajaran, Supriatna Sembiring menimpali, pemberian dukungan pembiayaan berupa dana lanjutan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat ini sangat membantu petani.
“Kami Berharap kredit yang diberikan dengan bunga yang lebih rendah lagi sehingga tidak memberatkan petani,” tuturnya.
Indonesia salah satu negara produsen minyak sawit besar di dunia dan minyak kelapa sawit Indonesia mendominasi kebutuhan minyak nabati global.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kelapa sawit di Indonesia sebesar 46,22 juta ton pada 2021, dan Riau menjadi provinsi yang menyumbang produksi kelapa sawit paling besar yakni 8,63 juta ton atau 18,67 persen.
Sedang, menurut data Dinas Perkebunan Provinsi Riau, perkebunan didominasi oleh kelapa sawit sebesar 77 persen (dengan luas lahan mencapai 3,39 juta hektar) dan diikuti oleh karet 10,8 persen; kelapa 9,6 persen dan komoditi lainnya 2,6 persen.
Besarnya produksi kelapa sawit merupakan andil pelaku usaha sawit yang tersebar tidak hanya perusahaan atau perkebunan besar namun petani swadaya dan petani kecil.
Perkebunan kelapa sawit yang dikelola petani swadaya dan petani kecil punya kontribusi yang relatif besar, yakni 41 persen luas area perkebunan kelapa sawit dan menyumbang 34 persen dari total produksi kelapa sawit di Indonesia.
Komentar Via Facebook :