Home / Internasional / Tujuh Penerbangan JUI Mendarat di Saudi
Tujuh Penerbangan JUI Mendarat di Saudi
Jeddah, katakabar.com - Tujuh penerbangan yang membawa jemaah umrah Indonesia, sudah mendarat di Arab Saudi. Empat penerbangan mendarat di Jeddah, Tiga lainnya mendarat di Madinah.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan, mereka semua bisa menjalani proses imigrasi dan diizinkan ke Makkah untuk umrah dan ke Madinah untuk ziarah.
"Sudah ada Tujuh penerbangan yang mendarat di Saudi," ujar Endang Jumali di Jeddah, seperti dikutip dari Situs Resmi Kemenag RI, Jumat (28/2).
Berikut daftar penerbangan jemaah umrah Indonesia yang sudah mendarat di Arab Saudi. Bandara Jeddah, Saudia Airlines SV 823, mendarat pukul 07.25 WAS (Waktu Arab Saudi) dengan 375 jemaah umrah, Lion Air JT 100, mendarat pukul 14.22 WAS dengan 433 jemaah, Garuda Indonesia GA 980, mendarat 16.45 WAS dengan 171 jemaah dan Saudia Airlines SV 817,mendarat 16.45 WAS dengan 297 jemaah.
Bandara Madinah, Lion Air JT 092, mendarat 13.30 WAS dengan 433 jemaah, Lion Air JT 084, mendarat 17.30 WAS dengan 433 jemaah dan Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18.30 WAS dengan 437 jemaah.
Di bandara di Jeddah, sudah tidak ada jadwal kedatangan jemaah umrah Indonesia. Ada kedatangan Garuda Indonesia malam hari waktu Saudi, tapi tidak membawa jemaah umrah," jelasnya.
Kata Endang, KUH KJRI terus memantau kedatangan jemaah umrah Indonesia. Hingga malam, masih ada satu penerbangan bakal mendarat di Madinah, Arab Saudi.
"Berdasarkan data yang diterima, tinggal satu penerbangan yang belum mendarat di Madinah, Pesawat Lion Air JT 112.
Arab Saudi Hentikan Sementara Umrah
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan penangguhan sementara masuknya jemaah umrah mau pun wisatawan yang berziarah ke negaranya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Kebijakan itu disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Penghentian umrah berdampak bagi calon jemaah umrah dan wisatawan asal Indonesia.
Menyikapi itu, Pemerintah Indonesia berdasarkan arahan Presiden RI, Joko Widodo, mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak kebijakan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, ada Empat sikap yang diambil pemerintah Indonesia. Pertama, Pemerintah Indonesia memahami keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berkaitan dengan penghentian sementara untuk pelaksanaan umrah dan atau ziarah,” kata Muhadjir setelah pimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang membahas tentang Dampak Penghentian Sementara Ibadah Umrah Akibat Covid-19, di Kantor Menko PMK, Jakarta.
Kedua, Pemerintah Indonesia juga memahami keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan kepentingan kesehatan umat yang lebih besar, terutama para jamaah umrah dan ziarah.
Muhadjir yang didampingi Menlu Retno Marsudi, Menag Fachrul Razi dan Menhub Budi Karya menambahkan, sikap ketiga yang diambil Pemerintah Indonesia adalah dengan melakukan komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait beberapa hal meliputi, jemaah yang sedang melakukan ibadah dapat melanjutkan ibadahnya.
Bagi mereka yang sudah terlanjur atau akan mendarat juga agar diizinkan untuk melanjutkan ibadah atau ziarah," bebernya.
Keempat, pemerintah masih akan melakukan rapat koordinasi lanjutan dengan tujuan semaksimal mungkin melindungi kepentingan calon jemaah. Paling utama, berkaitan dengan biro perjalanan, maskapai penerbangan, akomodasi seperti hotel, dan visa.
Dari catatan, jumlah jemaah umrah Indonesia dalam lima Tahun terakhir terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Kementerian Agama, jumlah jemaah umrah Indonesia dalam kurun 2014-2015 berjumlah 649.000, meningkat di Tahun 2015-2016 sebanyak 677.509. “Naik lagi di 2016-2017 yaitu 876.246, kemudian melonjak signifikan di tahun 2017-2018 mencapai 1.005.336 dan menurun sedikit di Tahun 2018-2019 menjadi 974.650 jemaah,” sebutnya.
Keselamatan Jemaah Umrah Hal Utama
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan untuk sementara menangguhkan masuknya wisatawan ke negaranya, baik untuk tujuan umrah atau kunjungan wisata. Kebijakan ini dikeluarkan pada Kamis (27/2) kemarin.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menjelaskan, salah satu alasannya untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi memahami dan menghormati kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi.
Menurutnya, kebijakan itu diambil tentu dengan mempertimbangkan kepentingan umat yang lebih besar. Saudi bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakatnya, sekaligus mengamankan kelangsungan ibadah haji pada Juni-Agustus 2020 mendatang.
“Saya sangat memahami kebijakan itu. Apalagi, kebijakan itu bertujuan untuk memberi perlindungan kepada jemaah. Kesehatan jemaah umrah kita adalah hal utama,” tegasnya
“Kami mengimbau agar calon jemaah umrah dapat memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah, demi kebaikan jemaah itu sendiri,” lanjutnya.
Kita sudah minta pada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) di Indonesia, maupun Konsul Haji KJRI di Jeddah.
“Segera rumuskan langkah terbaik menyikapi kebijakan Saudi ini dg penyelenggara umrah. Untuk saat ini, harap jemaah umrah memahami ketertundaan keberangkatannya,” serunya.
Masih Menag RI, Pemerintah Saudi mudah mudahan bisa segera menemukan upaya terbaik dalam pencegahan virus Corona sehingga niat jemaah untuk beribadah umrah bisa terlaksana kembali.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim menambahkan, pihaknya meminta para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk sementara tidak memberangkatkan jemaah umrah ke bandara hingga dibukanya kembali izin berkunjung ke Arab Saudi.
Jika ada jemaah yang saat ini sudah terlanjur berada di bandara keberangkatan, PPIU diminta tidak memaksakan keberangkatan dan memfasilitasi kepulangan mereka ke daerahnya masing-masing.
Kepada calon jemaah umrah dapat tetap tenang dan memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah Indonesia demi kebaikan dan keselamatan jemaah sendiri,” imbaunya. "Rencanya dalam waktu dekat untuk bertemu dengan asosiasi PPIU dan maskapai untuk mendiskusikan solusi atas masalah ini," tandasnya.
Komentar Via Facebook :