Home / Ekonomi / Lagi, Sampoerna Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Lokal di Karanganyar Produksi SKT
Lagi, Sampoerna Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Lokal di Karanganyar Produksi SKT
![Lagi, Sampoerna Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Lokal di Karanganyar Produksi SKT](https://www.katakabar.com/foto_berita/2024/03/2024-03-30-lagi-sampoerna-tambah-kemitraan-dengan-pengusaha-lokal-di-karanganyar-produksi-skt.jpg)
Foto Istimewa/katakabar.com.
Jawa Tengah, katakabar.com - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP) lagi tambah kemitraan dengan pengusaha daerah buka fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) baru di Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, diresmikan pada Rabu (27/3) lalu.
Seiring dengan pemulihan kinerja segmen SKT, pembukaan MPS Jaten bagian dari realisasi rencana penyerapan tenaga kerja oleh Sampoerna untuk fasilitas produksi SKT dan MPS baru di berbagai kota dan kabupaten di Pulau Jawa pada 2024.
PT Attin Sigaret Indonesia yang miliki dan kelola, MPS Jaten membuka lapangan kerja sekitar 2.000 orang.
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Iyan Rubiyanto saat meresmikan pabrik SKT MPS Jaten wakili Direktur Jenderal Bea dan Cukai sampaiman apresiasi dengan pembukaan pabrik baru seraya berharap berdampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional,
“Kami ucapkan selamat dan sukses kepada PT Attin Sigaret Indonesia atas peresmian MPS Jaten di Karanganyar. Kami apresiasi Sampoerna yang konsisten bermitra dengan pengusaha dan koperasi lokal, utamanya dalam menambah serapan ribuan orang tenaga kerja,” ujar Iyan.
Industri SKT membawa dampak ekonomi pada masyarakat setempat dan nasional. Menurutnya, pembukaan MPS ini diharapkan dapat terus menyerap tenaga kerja dan juga memberi efek berganda terhadap perekonomian sekitar. Keberlangsungan industri salah satu fokus Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu.
"Untuk itu, mari kita jaga keberlangsungan ekonomi yang menjadi dampak positif dari industri SKT,” ajaknya.
Kinerja segmen SKT mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan mulai tahun 2020, setelah terus mengalami penurunan pangsa pasar dari 37 persen pada tahun 2006 menjadi 17 persen pada tahun 2019. Lewat dukungan kebijakan cukai yang mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja dalam 4 tahun terakhir, segmen SKT mencatatkan pangsa pasar 28 persen di tahun 2023.
Direktur Sampoerna, Elvira Lianita wakili Sampoerna dan puluhan ribu pelinting SKT, ucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mewakili pemerintah pusat dalam menjaga kelangsungan Industri Hasil Tembakau, termasuk perlindungan sektor padat karya SKT melalui berbagai kebijakan.
"Terima kasih pula saya sampaikan atas dukungan para Pemerintah Daerah berikut satuan fungsionalnya yang telah memfasilitasi kegiatan usaha kami," kata Elvira.
MPS Jaten salah satu dari lima MPS baru yang resmi mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024 dan melengkapi kemitraan SKT baru Sampoerna lainnya di Kabupaten Cilacap, Purwodadi, dan Kebumen di Jawa Tengah, serta Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur.
Jadi, jumlah mitra SKT Sampoerna pada tahun 2024 akan menjadi 43 MPS yang keseluruhannya dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan atau koperasi setempat.
Serangkaian pembukaan lapangan kerja baru di tahun ini membuat jumlah keseluruhan tenaga kerja Sampoerna secara langsung dan tidak langsung menjadi lebih dari 90.000 orang, dengan sekitar 90 persen di antaranya adalah karyawan fasilitas produksi SKT.
"Kehadiran MPS Jaten mudah-mudahan membawa dampak positif untuk karyawan, masyarakat sekitar, serta Kabupaten Karanganyar. Kami berharap, melalui komitmen investasi jangka panjang Sampoerna di Indonesia yang di antaranya direalisasikan dengan pembukaan pabrik baru, pembukaan lapangan kerja, dan penambahan kemitraan dengan pengusaha daerah dan koperasi, maka Sampoerna dapat terus berperan serta dalam menciptakan efek berganda yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat luas," harap Elvira.
Pembukaan MPS Jaten yang menyerap ribuan tenaga kerja baru ini meningkatkan kesejahteraan para karyawannya sekaligus menjadi penggerak bagi perekonomian sekitar.
Pemilik PT Attin Sigaret Indonesia, Sri Yatin menuturkan, bapak ibu pelinting ini mayoritas berasal dari desa dan wilayah sekitar pabrik di Karanganyar.
Banyak angkatan kerja baru, langsung bekerja setelah selesai pendidikan SMP atau SMA. Kami berharap kehadiran MPS Jaten membawa manfaat bagi masyarakat sekitar karena saya lihat sudah mulai banyak rumah makan dan usaha–usaha baru di sekitar pabrik. Kami harap ini menjadi interaksi yang positif dan membawa dampak ekonomi ganda,” sebut Sri Yatin.
Peresmian MPS Jaten memperkuat komitmen Sampoerna untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi Indonesia.
"Di tahun 2024 ini, Sampoerna telah beroperasi di Indonesia selama 111 tahun. Sejak berdiri, kami senantiasa konsisten mewujudkan komitmen untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” timpal Elvira.
Kontak: Reza Juniarshah Kepala Komunikasi Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Email: contact@sampoerna.com
Komentar Via Facebook :