Home / Riau / Rampung 6 Tahun Lalu, Gedung Serba Guna Tak Bertuan dan Mubazir di Desa Delik
Rampung 6 Tahun Lalu, Gedung Serba Guna Tak Bertuan dan Mubazir di Desa Delik
![Rampung 6 Tahun Lalu, Gedung Serba Guna Tak Bertuan dan Mubazir di Desa Delik](https://www.katakabar.com/foto_berita/2023/10/2023-10-31-rampung-6-tahun-lalu-gedung-serba-guna-tak-bertuan-dan-mubazir-di-desa-delik.jpg)
Ini penampakan kondisi Gedung Serba Guna Desa Delik cukup memprihatinkan. Foto Adi.
Pelalawan, katakabar.com - Gedung Serba Guna itu kokoh berdiri buat masyarakat Desa Delik, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kondisinya cukup memprihatinkan, bagian dalam gedung tampak rusak parah lantaran tak terawat, bangunan ditumbuhi rumput, dan kaca jendala telah banyak pecah
Padahal, gedung Serba Guna berdiri dekat sekolahan berdekatan pula dengan rumah Kepala Desa Delik, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan.
Dari pegamatan katakabar.com , gedung Serba Guna bak bangunan tak bertuan, sebab terlihat banyak sampah berserakan, dan kaca berserakan di dalam gedung.
Selain itu, bagian dinding gedung ini banyak terdapat coretan cat semprot, Plafon banyak yang jebol dan seng di beberapa sisi sudah tidak lantaran termakan usia. Parahnya lagi, sudahlah kotor dan Kumuh. Di malam hari tidak ada penerangan di sekitar gedung Serba Guna.
Gedung Serba Guna telah menghabiskan duit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupatem Pelalawan, konon kabarnya belum serah terima ke Pemerintah Desa (Pemdes) Delik kini mubazir.
Kepala Desa Delik, Saiman kepada katakabar.com, pada Senin (30/10) mengatakan, pembangunan gedung Serba Guna Desa Delik sudah lama sekitar tahun 2016-2017 lalu biayanya dari anggaran APBD Kabupaten Pelalawan. Di mana bangunan belum serah terima kepada Pemerintah Desa (Pemdes).
"Gedung Serba Guna tidak dapat digunakan, sebab terlalu sempit. Kalau pun digunakan untuk pertemuan masyarakat desa. Masyarakat lebih memilih aula dekat kantor desa dibangun menggunakan anggaran desa," ujar Saiman.
Gedung itu, kata Saiman, tidak dapat digunakan anak muda untuk bermain bola voli. Jika gedung digunakan untuk bermain badminton, biaya terlalu besar.
"Itu tadi, kalau masyarakat hendak melakukan pertemuan atau musyawarah desa lebih gedung pertemuan dekat kantor desa, yang dibangun dari anggaran dana desa. Terkait anggaran pembangunan gedung, tambah Saiman, saya tidak ingat," jelas Saiman terkesan menghindar saat dikonfirmasi wartawan.
Komentar Via Facebook :