Home / Sawit / Sejahterakan Keluarga Tekad Rachmat Sumekto Sukses Majukan Petani Sawit Sekitar SLS
Sejahterakan Keluarga Tekad Rachmat Sumekto Sukses Majukan Petani Sawit Sekitar SLS
Pelalawan, katakabar.com - Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Amanah, Rachmat Sumekto sejenak pikirannya melayang masa awal jadi petani plasma PT Sari Lembah Subur (SLS) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Ia cerita, dulu area sekitar Desa Pematang Tinggi wilayahnya dikelilingi hutan pada 1992 silam. Saya waktu itu penuh dengan keraguan begit tiba dan injakkan kaki bersama keluarga sebagai transmigran.
Belum lagi, ulas Rachmat, harus jauh dari keluarga besar di Jawa Tengah, dan saya tidak memiliki kemampuan atau pengalaman bidang urusan perkebunan.
“Saya ini dulunya kerja di bengkel sebagai montir mobil. Lebih sering pegang kunci-kunci dari pada arit,” ujar Rachmat Sumekto kepada katakabar.com, Rabu (23/10).
Satu-satunya hal yang membuatnya mengambil risiko hijrah sebagai PIR-trans adalah kesejahteraan keluarga. Beranjak dari situ, Rachmat meyakini dengan skema itu bisa mengubah nasibnya yang berada di garis kemiskinan.
Apalagi, PT SLS menyediakan lahan seluas 2 hektar dan sebidang tanah untuk rumah dan pekarangan yang bisa tiap petani kelola. Adapun KUD Amanah memiliki 517 anggota dengan total lahan seluas 1.034 hektar.
Selama 36 tahun menyemai kehidupan sebagai petani kelapa sawit, segala pahit manis hidup di kebun telah dialami Rachmat. Menurutnya banyak teman-teman di masa awal penanaman telah kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Alasannya mereka tidak kuat. Akses kemana-mana jauh sekali, ditambah malaria dan sebagainya. Kebun mereka banyak yang dijual untuk modal kembali ke Jawa,” jelasnya.
Beruntung dia menjadi mitra bagi PT SLS, Rachmat bilang sebagai rekan sejati. Sebagai orang yang tidak pernah punya pengalaman atau mempelajari ilmu perkebunan, menurutnya PT SLS adalah guru yang setia membimbing dari awal hingga kini.
Rachmat mengatakan perseroan menyediakan sarana dan prasarana, sepeti benih, pupuk, alat perkebunan, sampai menjadi pembeli utama hasil panen.
Jerih payah para petani pun telah terbayarkan sejak pindah dari Jawa ke Pelalawan. Soalnya, para PIR-trans itu berhasil mengubah nasib hidupnya dari di bawah garis kemiskinan menjadi di atas rata-rata.
“Petani kelapa sawit di sini sekarang ada yang pakai Pajero atau Fortuner. Lahan kebun pun telah bertambah dari sebelumnya hanya 2 hektar. Beberapa sudah ada yang pulang ke Jawa dan menitipkan kebun sehingga dapat menerima pemasukan setiap bulan,” bebernya.
Peremajaan lahan sawit ini dilakukan secara bertahap, pada tahap awal luas lahan yang diremajakan 497,9710 hektar dengan jumlah kavling 249, yang mulai ditumbang pada 3 Agustus lalu.
“Di saat peremajaan, kami tetap mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari PT SLS. Meski, kami sudah memiliki pengalaman mengelola kebun satu siklus. Ini bentuk komitmen dari perusahaan (PT SLS) dalam mendampingi petani sawit, maka kami bersyukur,” sebutnya.
Komentar Via Facebook :