Home / Nusantara / Sosialisasi dan Expo Sawit Baik 2023, Ini Permintaan Ahmad Najib Pada BPDPKS
Sosialisasi dan Expo Sawit Baik 2023, Ini Permintaan Ahmad Najib Pada BPDPKS

acara Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia 2023 di Kota Bandung. Foto Ist.
Bandung, katakabar.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diminta memberikan berbagai insentif kepada para konsumen, khusus kepada Provinsi Jawa Barat memiliki penduduk terbesar di Indonesia.
Itu disampaikan Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Najib Qodaratullah saat kenynote speech pada acara Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia 2023 yang membawa tema “Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan” yang digelar BPDPKS, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (17/9) kemarin.
Menurut Ahmad Najib, Jawa Barat memiliki penduduk terbesar di Indonesia jadi mitra strategis dari BPDPKS untuk melakukan berbagai hal. Itu tadi, dari konteks produsen tidak ada tapi dari konteks konsumen sangat strategis.
"Masyarakat Jawa Barat bisa menjadi market bagi produsen sawit. Tapi, BPDPKS mesti memiliki perhatian khusus kepada masyarakat di luar produsen itu," ujarnya, dilansir dari laman KedaiPena.com, pada Senin,(18/9).
Dijelaskannya, dari sawit itu bisa dibikin sabun, lipstik, dan banyak lagi. Saya coba munculkan di situ, kita sebagai market terbesar di Indonesia perlu dorongan-dorongan insentif dan berbagai kebijakan yang mampu memberikan nilai positif.
“Sawit ini kan (penyumbang devisa) kedua terbesar setelah cukai rokok. Di mana dana kelola mereka ini cukup besar dan sangat strategis. Meski BPDPKS ini didirikan untuk tujuannya lebih kepada peningkatan produksi dari pada sawit, tapi produksi meningkatkan kalau konsumennya tidak diperhatikan, kan gak bisa juga,” terangnya.
Masih Ahmad Najib, memahami pengelolaan sawit saat ini menjadi perhatian serius. Baik mengenai lingkungan dan lainnya.
“Lantaran kegiatan sawit ini berdampak banyak. Kalau urusan dampak enggak pandang bulu, produsen konsumen semua kena dampak. Harapan masyarakat tadi, kita mendapatkan perhatian dari dampak atau dampak kegiatan itu tadi,” bebernya.
Untuk itu sambungnya seraya mengingatkan, perlu dipertanyakan ialah bagaimana perhatian atau apa yang dilakukan oleh BPDPKS kepada para konsumen strategis ini.
“Hadirnya BPDPKS ini paling tidak bisa mendorong perhatian masyarakat agar sadar terhadap keberadaan dari sawit itu sendiri," harapnya.
Sawit itu komoditas strategis banyak sekali yang berupaya menganggu agar sawit tidak berkembang, tapi dengan jumlah masyarakat Jawa Barat terbesar di Indonesia jadi mitra strategis bagi BPDPKS untuk melakukan berbagai hal, tambahnya.
Komentar Via Facebook :