Home / Sawit / Meski Tak Punya Kebun Sawit Tapi Produk Sawit Lirik Labuan Bajo, Kok Bisa!
Meski Tak Punya Kebun Sawit Tapi Produk Sawit Lirik Labuan Bajo, Kok Bisa!
Labuan Bajo, katakabar.com - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) taja workshop UMKM Sawit, yang dihadiri Kepala Divisi Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah, Mansuetus Darto salah satu tokoh nasional asal Manggarai yang konsen di dunia sawit Indonesia, sekaligus salah satu tokoh yang membesarkan organisasi SPKS, dan Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin
"SPKS melaksanakan kegiatan di Labuan Bajo NTT lantaran banyak masyarakat NTT bekerja di sektor kelapa sawit," ujar Sabarudin.
Dijelaskan Sabarudin, Nusa Tenggara Timur tidak punya kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit tidak ada di Labuan Bajo tapi masyarakat NTT sangat dekat dengan kelapa sawit. Sebanyak sekitar 6,5 juta bekerja di sektor sawit, secara langsung sekitar 9,2 juta kerja di sektor kelapa sawit. Jadi, Dari jumlah itu 30 hingga 40 persen itu masyarakat dari NTT.
Pada kesempatan yang sama di acara pembukaan workshop, Helmi menyampaikan bahwa
Kepala Divisi Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah mengatakan, produk kelapa sawit bukan hanya minyak goreng tapi banyak produk turunannya yang selalu digunakan masyarakat setiap saat, sehingga perlu diperkenalkan termasuk kepada masyarakat Labuan Bajo.
"Setiap saat kita menggunakan produk kelapa sawit, tidak hanya minyak goreng. Sawit memberi kontribusi bagi perekonomian, mewarnai devisa kita dari produk sawit dan turunannya. Bulan Agustus lalu memberikan kontribusi ekspor dalam satu bulan 1,7 miliar dolar," terang Helmi.
Selama ini, beber Helmi, BPDPKS telah melatih petani sawit yang tergabung dalam koperasi dan kelompok tani untuk membuat produk UKMK seperti kosmetik dan kerajinan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Maria Theresia Primadona Asmon yang hadir saat itu menimpali, sekitar 7 ribu masyarakat dari Mabar bekerja di sektor kelapa sawit, terutama di Kalimantan.
"Harapannya ada kerja kolaborasi, seperti pelatihan-pelatihan khususnya berkaitan dengan produk UMKM turunan kelapa sawit," ucapnya.
Di kegiatan itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Mabar,
Gabriel Bagung, Pegiat UMKM produk turunan sawit Vincent serta para peserta dari Bogor, Jambi, Ruteng dan Labuan Bajo turut hadir.
Komentar Via Facebook :