Home / Sawit / Dewas BPDPKS: Riset Penting Dukung Daya Saing dan Keberlanjutan Industri Sawit
PERISAI 2024 Sukses
Dewas BPDPKS: Riset Penting Dukung Daya Saing dan Keberlanjutan Industri Sawit
Bali, katakabar.com - Dewas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Joko Supriyono menekankan betapa penting riset mendukung daya saing, dan keberlanjutan industri kelapa sawit.
Untuk itu, kata Joko, apresiasi kepada para peserta dan peneliti yang telah berkontribusi aktif pada kegiatan ini. Harapannya dapat memberikan manfaat secara cepat dan nyata untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui manfaat kelapa sawit.
"Melalui riset dan inovasi, kita mampu menjawab berbagai tantangan global terkait kelapa sawit dan meningkatkan citra positifnya di dunia internasional," ujarnya.
Salah satu agenda utama yang menjadi perhatian di PERISAI 2024, yakni Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa, yang diikuti Perguruan Tinggi dan Vokasi dari seluruh Indonesia.
Dari 40 (empat puluh) kelompok yang berpartisipasi, telah terpilih 10 besar finalis yang mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan Dewan Juri (Tim Penilai) selama dua hari terakhir.
Di mana sepuluh besar finalis tersebut berasal dari Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Lampung, dan Institut Pertanian Bogor.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat berdasarkan presentasi di hadapan tim penilai, diperoleh pemenang Juara 1 Khusnul Humayatul Jannah S dari Universitas Hasanuddin, dengan judul riset Pemanfaatan Tokoferol-Tokotrienol Minyak Sawit dan Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pengobatan Dermatitis Atopik dalam Bentuk Dissolvable Microarray Patch Berbasis Micelles.
Juara 2 Fatimah Aqilah Azzahro dari Universitas Sebelas Maret dengan judul riset Modifikasi Kombinasi Stearin dan Olein sebagai Smart Delivery Tetarget Berbasis Nanostructured Lipid Carrier untuk Agen Pencegahan dan Pengobatan Kanker Melanoma dalam Sediaan Hidrogel Patch.
Juara 3 Mutiara Sani Harahap dari Universitas Sumatera Utara dengan Judul Riset GRAKIT FILTER: Inovasi Filter Air Terintegrasi NrGO/Nanokitosan dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Solusi Air Bersih dan Sanitasi Layak. Juara pertama dari Universitas Hasnuddin mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, juara kedua dari Universitas Sebelas Maret mendapatkan hadiah Rp35 juta dan juara ketiga dari Universitas Medan mendapatkan hadiah Rp25 juta.
Acara Pekan Riset Sawit Indonesia 2024 menjadi bukti nyata komitmen BPDPKS mendukung transformasi industri kelapa sawit nasional melalui riset dan inovasi.
BPDPKS berharap melalui kolaborasi yang kuat antara peneliti, akademisi, dan industri, Indonesia dapat terus memimpin dalam pengembangan teknologi berbasis kelapa sawit berkelanjutan.
Diketahui Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) resmi ditutup di penghujung pekan pertama Okrober 2024, setelah dua hari pelaksanaan yang penuh dengan diskusi ilmiah, inovasi teknologi, dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di industri sawit.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang gelar acara ini berhasil menarik perhatian lebih dari 1873 peserta teregistrasi, mulai dari akademisi, mahasiswa, peneliti, pelaku industri, dan perwakilan pemerintah.
Ankat tema “Green Gold: Transforming Palm Oil Industry through Cutting-Edge Technologies”, PERISAI 2024 berfokus pada pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mendorong keberlanjutan dan transformasi industri kelapa sawit nasional.
Pekan Riset Sawit sukses menghadirkan keynote speaker Direktur Utama BPDPKS, yang menjelaskan tentang pelaksanaan dan capaian program penelitian dan pengembangan BPDPKS, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Bidang Perkonomian, yang membahas topik strategis tentang “Transformasi Kebijakan Pemerintah untuk Industri Kelapa Sawit” dan Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian yang menjelaskan tentang “Dukungan Pemerintah terhadap Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan” serta Ketua Umum AII yang menjelaskan tentang Komersialisasi Hasil Riset.
Acara diseminasi ini menghadirkan sebanyak 29 inovasi riset dan 10 hasil riset mahasiswa yang terbagi dalam enam bidang utama.
Di bidang bioenergi, narasumber yang dihadirkan adalah Jummy Bismar Sinaga dari Apical Group, yang membahas pengembangan energi terbarukan.
Sedang, di bidang biomaterial, Yonnny Ang Setiday dari Novozyme memaparkan perkembangan biomaterial yang ramah lingkungan dan aplikasinya di industri. Dr. Chee-Keng Teh dari SD Gutherie di bidang budidaya dan pasca panen menguraikan tentang teknik optimalisasi yang inovatif dalam pengolahan hasil panen.
Di bidang sosial ekonomi, manajemen, pasar, dan ICT, Prof. Jamhari, SP., MP dari Fakultas Pertanian UGM memberikan wawasan tentang strategi pasar dan penerapan teknologi informasi di sektor agribisnis. Narasumber bidang pengolahan, pangan, dan kesehatan, Mahmud Fauzi, SKM, Mkes, Ketua Tim Standar Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan, mengupas inovasi dalam pengolahan pangan sehat dan penerapan standar gizi. Terakhir, Hubert Widiastono dari Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) membahas solusi berkelanjutan terkait pengolahan limbah di sektor industri.
BPDPKS memfasilitasi kolaborasi antara peneliti dengan industri melalui sesi business matching. Selain kegiatan diseminasi hasil penelitian, Pekan Riset Sawit Indonesia juga memfasilitasi pameran produk-produk hasil penelitian.
Terdapat 16 booth pameran dari para Lembaga penelitian di Indonesia dan beberapa perusahaan internasional antara lain PT KLK, Lipico, SD Gutherie dan Novozymes, memamerkan teknologi terbaru yang berpotensi diterapkan dalam sektor kelapa sawit, termasuk demonstrasi aplikasi teknologi terkini seperti biosneakers, baterai superkapasitor untuk motor listrik, serta gerobak pembawa tandan buah segar bertenaga listrik.
Komentar Via Facebook :