Home / Kepulauan Meranti / Dinkes Kepulauan Meranti Sosialisasi 3M Plus Cegah Kasus DBD Meningkat
Dinkes Kepulauan Meranti Sosialisasi 3M Plus Cegah Kasus DBD Meningkat
![Dinkes Kepulauan Meranti Sosialisasi 3M Plus Cegah Kasus DBD Meningkat](https://www.katakabar.com/foto_berita/2024/06/2024-06-11-dinkes-kepulauan-meranti-sosialisasi-3m-plus-cegah-kasus-dbd-meningkat.jpg)
Foto Ilustrasi/katakabar.com.
Selatpanjang, katakabar.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti gencarkan sosialisasi penerapan pola 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Kegiatan tersebut digencarkan untuk mencegah kasus deman berdarah atau DBD meningkat di daerah yang dikenal 'Negeri Sagu'.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti melaporkan, jumlah kasus demam berdarah atau DBD di periode Januari hingga Desember 2023, tercatat 38 kasus. Sedang di priode Januari hingga Juni 2024 sebanyak 7 kasus, di mana Selatpanjang dan Alah Air tercatat penyumbang terbesar Kasus DBD di daerah ini, pada Senin (10/6) kemarin.
"Dari Januari hingga Juni 2023 tercatat sebanyak 4 kasus dan pada Juli hingga Desember 2023 sebanyak 34 kasus. Menurut catatan pada tahun 2023 kasus DBD selalu meningkat mulai dari bulan Juli hingga Desember," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri, SKM
Bila dibandingkan data tahun ini dengan data tahun 2023 lalu, kata Fahri, hanya selisih 3 kasus di periode Januari hingga Juni. Tapi tidak menutup kemungkinan data sementara periode Januari hingga Juni data bisa saja meningkat sama dengan pada Juli hingga Desember 2023.
Menurur Fahri, adapun faktor penyebab meningkatnya kasus DBD tersebut lantara musim hujan, tinggal di wilayah tropis, lingkungan tempat tinggal kotor, tinggal di wilayah padat penduduk dan kumuh, daya tahan tubuh lemah, pernah mengidap DBD di masa lalu, tapi yang sangat rentan pada balita umur 1 hingga 5 tahun.
Jadi, sebut Fahri, Salah satu cara mencegahnya dengan terus sosialisasi penerapan pola 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Mengenai fogging atau pengasapan adalah salah satu upaya untuk menangkal serangan nyamuk Aedes Aegypti. Tapi, untuk melakukannya tak bisa sembarangan," jelasnya.
Untuk itu, sambunya, Diskes Kepulauan Mersnti bakal melakukan penindakan secara Fogging apabila jika ada kasus setelah dilakukan pemeriksaan oleh Puskesmas. Kalau masih adalagi penderita yang Demam 1 atau 2 orang di sekitar lingkungannya kemungkinan dilakukan fogging.
Komentar Via Facebook :